Rabu, 13 September 2017

Latihan Posting 1




Gua Maria Kerep Ambarawa
Gambar terkait

Gua Maria Kerep Ambarawa (GMKA) termasuk pendahulu bagi munculnya gua-gua Maria di Indonesia setelah Gua Maria Sendangsono di Kabupaten Kulonprogo (DIY) dan Gua Maria Sriningsih di Kabupaten Klaten Jawa Tengah.
Gua yang didirikan tahun 1954 ini lahir dengan sejarah yang sangat sederhana dan juga tidak berdasarkan suatu penampakan.
Meski demikian gua ini tak dapat dikatakan terjadi secara kebetulan. Semuanya terjadi pasti karena kehendak Tuhan yang sudah mempunyai rencana bagi umat manusia di Ambarawa khususnya dan di seluruh Indonesia pada umumnya.
Kelahiran GMKA tak bisa lepas dari seorang berwarganegara Belanda yang bertugas sebagai pengelola perkebunan di sekitar Ambarawa yang telah mempersembahkan tanah dan rumahnya kepada Gereja. Oleh Gereja tanah dan rumah ini diberikan kepada Kongregasi Bruder Para Rasul atau Bruder Apostolik.
Kongregasi ini didirikan oleh Mgr Albertus Soegijapranata dan beranggotakan orang-orang pribumi serta berstatus sebagai kongregasi keuskupan. Sayang kongregasi ini tidak dapat bertahan lama karena tak ada lagi peminatnya hingga akhirnya dibubarkan. Di tanah biara inilah Gua Maria Kerep Ambarawa didirikan.
Pembangunan GMKA juga terkait erat dengan surat gembala Sri Paus pada tahun 1954. Surat gembala itu berisi tentang penetapan tahun itu sebagai Tahun Maria dalam rangka pengenangan 100 tahun usia dogma "Maria Terkandung Tanpa Noda". Surat Gembala tersebut menghimbau agar semua paroki menyelenggarakan peringatan sebagai penghormatan kepada Bunda Maria.
Mantan Direktur Kongregasi Bruder Apostolik, Romo J Reijnders yang saat itu menjadi pastor Paroki Santo Yusuf Ambarawa kemudian menghimbau umat untuk menyelenggarakan perayaan penghormatan kepada Bunda Maria.
Dan ketika seorang pastor, yakni Romo Bernardinus Soemarno SJ bertandang ke pasturan, Romo Reijnders sempat melakukan sharing tentang kegiatan dalam rangka perayaan pesta Maria ini. Oleh Romo Bernardinus Soemarno SJ lalu disarankan agar dibuat sebuah gua sebagai tempat devosi kepada Bunda Maria.
Ide Romo Bernardinus Soemarno SJ ini kemudian segera direalisasi pada tahun itu juga, yakni tahun 1954. Siswa-siswi sekolah guru yang tinggal di Asrama Bruderan dan Susteran Ambarawa dikerahkan untuk mengumpulkan batu dari sungai Panjang dan dikumpulkan di kebun Bruderan Apostolik Kerep. Menurut Rm Reijnders, Bruder FX Woerjoatmodjo SJ yang waktu itu menjadi kepala asrama dan tinggal di Pastoran Ambarawa ikut memimpin anak-anak. "Dia sangat aktif dan sangat disenangi anak-anak," tutur Romo Reijnders.
Pada renovasi tahap pertama ini bentuk gua diperindah, dibuat lebih mirip dengan Gua Maria di Lourdes. Batu-batu alam yang berasal dari sungai Panjang dipertahankan, tidak dibongkar, tetapi ditutup oleh batu-batu buatan. Setelah renovasi selesai kemudian diberkati oleh Bapak Kardinal Yustinus Darmoyuwono, pada tanggal 4 Oktober 1981.
Pengembangan atau penataan kembali Gua Maria Kerep Ambarawa meliputi beberapa fasilitas pendukung untuk kegiatan rohani (rekoleksi, retret, dan pertemuan rohani lainnya). Selain itu juga dibangun stasi-stasi Jalan Salib di kompleks itu di antara pepohonan yang rindang sepanjang musim.
Pembangunan renovasi ini akhimya dinyatakan selesai dan diberkati oleh Mgr Julius Darmaatmadja SJ, pada tanggal 15 Agustus 1994 bertepatan dengan hari raya Maria Diangkat ke Surga.
Pengembangan Gua Maria tahap ketiga ini dititikberatkan pada penyediaan lahan parkir yang memadai. Sebab sampai dengan tahun 1999 tempat parkir kendaraan roda empat masih menggunakan area seadanya, misalnya lapangan desa, halaman Sekolah Negeri, halaman Bruderan FIC. Bahkan sebagian terminal bis Ambarawa pun dipakai untuk parkir bila sepanjang jalan masuk GMKA sudah penuh dengan deretan kendaraan parkir. Pemandangan ini terkesan semrawut.
Situasi ini dipandang sebagai hal yang mendesak untuk diperhatikan, yaitu tersedianya area parkir yang menyatu dan cukup luas. Tim Pengelola Gua Maria Kerep Ambarawa menanggapi kebutuhan tersebut dengan sungguh-sungguh. Maka dibentuklah Tim Pelaksana Pembangunan Area Parkir bekerja sama dengan Tim Teknik Perencana dan UNIKA Soegijapranata Semarang.
Pelaksanaan pembangunan dimulai pada tanggal 5 Agustus 1999. Setahun kemudian area parkir dan pendukungnya diresmikan oleh Bapak Uskup Agung Semarang Mgr Ignatius Suharyo pada tanggal 31 Juli 2000, tepat pada peringatan St Ignatius Loyola. Perlu diketahui saat peresmian pembangunan belum selesai seratus persen. Baru pada tanggal 23 September 2000, pembangunan dinyatakan selesai seluruhnya. Biaya pembangunan keseluruhan sebesar Rp 1.055.371.735,-
Selain pengembangan area, GMKA juga mengadakan renovasi. Salah satunya adalah renovasi atap dan pemasangan plafon gedung Serba Guna. Pekerjaan dimulai pada tanggal 5 Agustus 2002 dan selesai pada tanggal 12 Oktober 2002. Renovasi ini menelan biaya sebesar Rp 134.440.000,-

Gua Maria Kerep Ambarawa
Alamat : Jl. Tentara Pelajar, Kerep, Kelurahan Panjang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang.
Telp : 0298-592085, 08562881811 (Aris)
link video : https://www.youtube.com/watch?v=Wpl3YJzRTqo&t=132s

Sekolah Impian

                     SMA NEGERI 1 GOMBONG       Perkenalkan nama saya Elisabet Kristin Eka Putri. Saya bersekolah di SMP PIUS B.U Gombo...